
Antara Aku, Palestina dan Zionis
Lihatlah aku disini…
Menikmati segarnya oksigen dan sinar Mentari
Dalam dekap damai hari demi hari
Namun mereka, Saudara saudariku pejuang tanah yang diberkahi
Tengah menghirup racun polusi tiada henti…
Dalam kesadisan genosida zionis
Mereka tetap kukuh memeluk erat Bayt al-Maqdis
Tak peduli atas durasi nyawa yang kian tertepis
Sebab mereka tahu, janji Tuhan jauh lebih manis
Teruntuk hamba yang selalu teguh percaya nan optimis
Dunia bersaksi, bahwa mereka manusia tabah tiada sesal
Atas mutlaknya takdir mengapa dilahirkan di tanah sakral
Berhentilah mengatakan bahwa ini deklarasi lemah mental!
Justru, mereka simbol keimanan tertinggi kepada Al-Jalāl
Keimanan yang mewarisi kunci surga paling mahal
Wahai kawan semesta,
Duka palestina, bukan hanya terekam dalam dimensi 2023
Pasca kejutan badai al-Aqsa yang berhasil membelalakkan mata dunia
Sungguh… proyek kejam zionis telah berlangsung amat lama
Konon katanya, pasca King Sulaiman mangkat dari tahta
Panji-panji zionisme merajalela
Merebut, Memberangus jantung dunia Palestina
Lantas, apakah saudaraku harus diam saja?
Tidak puas rupanya nenek moyang zionis bermain api dengan Nabi Musa,
Kini para titisannya mencoba membakar dunia dengan gejolak prahara
Entah mengapa, alam fikirku melayang ke suatu dimensi langka
Holocaust…, ya… Ketika etnis Yahudi, nenek moyang zionis disandera, dibantai, dibinatangkan, bahkan
berusaha dimusnahkan dari alam raya
Tersebab intruksi genosida Hitler, dalang dari partai Nazi, Jerman… ya.. Jerman.. Bukan Palestina!
Ingat…, bukan Palestina!!
Ternyata, kaum zionis gagal memetik hikmah sejarah dunia
Sungguh kedunguan yang dipertontonkan nyata-nyata
Saudara-saudariku di Palestina, seakan-akan menjadi tumbal atas balas dendam buta
Saudara-saudariku, yang justeru memberikan kemurahan hatinya !!…
Menjadi objek genosida…
Oleh para mahluk hina berjiwa binatang melata….
Yaa Allah…
Teruntuk saudara saudari kami di Palestina
Para manusia yang dirindukan surga
Kami di sini bersamamu membela
Dengan cara kami yang entah bagaimana
Tiada daya kami selain berdo’a
Mendamba kemerdekaan paripurna
Sendangagung, 20 Januari 2024

Aisyatul Ummah, Murabbiyah di Ma’had Al-‘Izzah
Memiliki pengalaman menulis yang terupload di beberapa portal online, seperti: IBtimes.id, Tanwir.id, al-Ishlah.ac.id hingga beberapa karya judul buku antologi tafsir (Ayat Cahaya) & antologi puisi (Aku Palestina).