Belajar Tanpa Batas : Memahami Budaya Jepang melalui Mata Santriwati Al Izzah
Berkesempatan menjelajahi keindahan negara sakura tidak ingin dilewatkan oleh santriwati Al Izzah International Boarding School Batu. Kesempatan ini tidak bisa datang kedua kali, Nasywa Sekar Pambayun salah satu santriwati kelas 12 MIA 1 yang tidak ingin melewatkan opportunity ketika mengetahui Mahad akan mengadakan student overseas.
Berangkat bersama dengan Gold Nation, 24 santriwati Al Izzah mengikuti agenda Youth Leader Exchange in Culture untuk mempelajari lifestyle dan budaya dari masyarakat lokal Jepang yang juga didampingi oleh mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Jepang. Mengunjungi beberapa kota besar di Jepang, antara lain; Osaka, Kyoto, Kobe & Nara.
Perjalanan selama 5 hari dilampaui santriwati dengan semangat dan destinasi kota pertama, yaitu Osaka. Mengunjungi Osaka University dan Museum History of Osaka. Nasywa bercerita bahwa, ia dengan teman-temannya diperlihatkan bagaimana realitanya orang Jepang, mulai dari kedisiplinan hingga mengatur waktu dalam kehidupan sehari-harinya. “Kita melihat secara langsung gimana disiplinnya orang Jepang bukan cuma sebatas omongan belaka saja tapi dalam realitanya juga sesuai.” kata santriwati asal Surabaya itu.
Santriwati juga banyak berinteraksi dengan masyarakat lokal dan mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan studi di Jepang. Mengadakan forum diskusi perihal bagaimana caranya berkuliah di Jepang, gimana caranya mendaftar perkuliahan di Jepang. “Serunya adalah ketika saya bisa bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda, banyak insight yang saya dapatkan. Apalagi budaya negara maju dengan negara berkembang sangat berbeda. Mulai dari teratur, disiplin & bersih, semuanya serba independence.” ujarnya.
Destinasi ke-2 menuju kota Kyoto yang mana berkunjung ke Kyoto University & wisata hits di Kyoto, kuil Fushimi Inari. Di Kyoto University, Nasywa mengatakan bahwa ia dengan teman-teman diundang dalam forum bersama mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Kyoto University. Dalam forum itu mereka berdiskusi tentang kehidupan berkuliah di Kyoto University, bagaimana cara mahasiswa fokus dalam studi belajarnya yang diketahui setiap mahasiswa di fasilitasi dengan satu ruang belajar yang bisa digunakan secara personal. Dan yang terpenting Nasywa juga berkata bahwa di Jepang tidak ada organisasi seperti BEM.
Destinasi terakhir menuju Kobe & Nara. Tujuan mereka menuju Landmark kota Kobe; Kobe Port, Kobe Harbor Land serta Kobe University. Melihat sisi kehidupan warga lokal yang hidup di sekitar pelabuhan. “Kita juga melihat seberapa majunya warga lokal disana yang sebagian besar berperan sebagai nelayan.” kata Nasywa mengakhiri wawancara di siang hari itu.