Keikhlasan Dalam Mendidik
- Posted by Media Al-Izzah
- Date 7 November 2020
Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan. Karena manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup. Ada tujuan yang lebih mulia dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan dan itu memerlukan ilmu yang diperoleh lewat pendidikan. Inilah salah satu perbedaan antara manusia dengan makhluk lain, yang membuatnya lebih unggul dan lebih mulia, dan itulah yang menentukan arah hidup kita dalam sebuah Visi dan Misi.
Berefleksi pada Al-Qur’an dan Sunnah, belajar dan mengajar adalah kegiatan mulia. Pelakunya akan mendapat ganjaranbesar dan kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Mengajar dan mendidik adalah jihad. Jihad bukan sekedar perang. Jihad adalah mencurahkan segala daya dan upaya demi mencapai tujuan mulia.
Guru adalah seorang mujahid, Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk berjihad di jalan-Nya. Jalan Allah adalah jalan kemuliaan. Allah SWT menyuruh manusia untuk berkhidmat kepada sesama manusia. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada sesama manusia.” Mengajar dan mendidik adalah amal shalih. Amal shalih dalam terminologi agama adalah perbuatan yang membuahkan manfaat kepada masyarakat yang lain.
Seperti yang disampaikan Pimpinan Ma’had Al-Izzah dalam tausiyah rutin hari sabtu pagi, beliau berpesan, mengutip dari nasehat mbah moen, ” nek awakmu dadi guru ojok sekedar mikir pintere anak didikmu, tapi mikiro awakmu ikhlas ndak?”. Dibalik kecanggihan metode pembelajaran ada yang lebih subtansial yaitu keihklasan diri kita dalam mengajar, jangan mengejar anak untuk pintar, tetapi kejar bagaimana anak didik kita mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Semoga para asatidz dan asatidzah mah’had al izzah, mampu menemani, mengantar dan mendidik para santri hingga memiliki bekal untuk kehidupan dimasa depan.