Maknai Kandungan Al Quran dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mungkin ada sebagian manusia yang berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia berkutat pada teori saja, baik berupa bahasa maupun sastra. Di dalam pembelajaran bahasa hanya mengkaji morfologi, semantik, ejaan, dan kajian teks. Begitu juga sastra yang terdiri atas puisi, prosa, dan drama.
Bahkan lebih ironis lagi ada yang menganggap bahasa Indonesia adalah “anak tiri”, padahal opini tersebut belum tentu benar. Hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia adalah sarana menggali kandungan Al Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Serta sarana untuk beramal ma’ruf nahi munkar di media tulis dan lisan yang terdiri atas menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pembelajaran bahasa Indonesia juga merupakan bentuk rasa syukur yang dikaruniakan Allah kepada kita. Rasa syukur tersebut diaplikasikan dalam ungkapan terima kasih. Terima melalui menyimak dan membaca dari semua informasi yang masuk baik melalui mata maupun telinga kemudian diolah dan diaplikasikan oleh pikiran dan hati. Sedangkan kasihnya dalam bentuk berbicara atau menulis. Dalam hal ini berbicara yang baik, benar, dan santun. Hal tersebut tertera di dalam Al Quran dengan istilah Qaulan Sadidan, Qaulan Ma’rufa, Qaulan Balighan, Qaulan Maisuran, Qaulan Karima, Qaulan Layyina.
Melalui tulisan sederhana ini, penulis akan membuktikan berupa data dan fakta bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia tidak semata untuk menyampaikan materi, tetapi menggali kandungan Al Quran dan sunnah Rasulullah SAW sebagai modal amal ma’ruf nahi munkar di media tulis dan lisan.
Mari kita kaji sebagian materi tematik bahasa Indonesia.
Sebagai contoh : Persuasi & Pidato. Dalam pidato, seseorang harus bisa berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Terdapat penjelasan singkat dalam ayat suci Al Quran bagaimana berkomunikasi bahasa yang santun, diantaranya:
- Qaulan Sadidan terdapat dalam surat An-Nisa ayat 9 dan Al-Ahzab ayat 70.
- Qaulan Ma’rufa terdapat dalam surat An-Nisa ayat 5 dan 8.
- Qaulan Balighan, terdapat dalam surat An-Nisa ayat 63.
Dari Abu Hurairah R.A, ia berkata bahwa Rasullullah SAW bersabda :
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam”
(HR. Bukhari & Muslim) (Nawawi, 2010:27)
- Qaulan Maisuran terdapat dalam surat Al-Isra ayat 28. 8.
- Qaulan Karima, terdapat dalam surat Al-Isra ayat 23.
- Qaulan Layyina, terdapat dalam surat Thaha ayat 44.
Qaulan Layyina juga dikuatkan di dalam kandungan ayat :
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
Ibrahim : 24-26
Mari kita kaji materi berita di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam surat Al Hujurat ayat 6, Allah SWT menegaskan
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Al Hujurat : 6
Dasar materi tentang berita juga dibahas dalam surat An Nur ayat 11 berikut ini,
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.
An Nur : 11
Contoh lainnya dalam surat Ar Rum ayat 46 memiliki kandungan sebagai berikut
Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.
Ar Rum : 46
Dan dasar Al- Quran lainnya yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran bahasa Indonesia di materi berita :
Al Mumtahanah: 1; An Naba: 2, An Nisa: 83; An Nur : 11, 13, 14, 15, 16, 19, 22; Shad: 88; Al Maidah: 41; Hud: 49, 71, 74, 100; Shad: 21, 67; Az Zumar 17; Al An’am: 5, 34, 65, 67; Yusuf: 87, 102; Hujurot: 6; An Nur: 12; Al Baqarah : 97, 102, 119, 155, 260; Asy Syuara: 6; Ar Rum: 1, 3, 46; Al Maidah 19; Fathir: 24; Saba’: 28; Al Ahzab: 20, 47; Yunus: 62, 64, 71; Qoshos: 29; An Naml: 1, 2,22; At Taubah: 22; Al A’raf: 57, 101, 175, 185, 188; Al Kahfi: 2, 56; Al Isra: 105; An Nahl: 59; Al Hijr: 54; Ibrahim: 9; Al ‘Alaq: 10; An Nisaa’:165; Al Hadiid: 12; Al Ghaasyiyah: 1; At Taghaabun: 5; Al Jin: 9; Al Fath: 27; Al Qamar: 1; Al Buruuj: 17; Ash Shaff: 13; An Naba’: 1; Al Fath: 8; An Nahl: 32; Al Maa’idah: 42; Al Hijr: 18.
Selanjutnya mari kita coba kaji kandungan Al Quran tentang materi dalam teks observasi atau pengamatan.
- Al Mulk ayat 19 yang artinya :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.
- Al Ahqaf ayat 33 yang artinya :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
- Ar Ruum ayat 48 yang artinya :
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
- Al Mu’minun 13 yang artinya :
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
- Al Mu’minun 14 yang artinya:
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Dari beberapa contoh dan sedikit uraian di atas pada dasarnya masih banyak materi serta kandungan Al Quran yang bisa dijadikan dasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di setiap temanya. Sehingga tidak mungkin penulis cantumkan di sini. Hal tersebut menjadi jelas bahwa pembelajaran bahasa Indonesia tidak “melulu” menyampaikan materi tetapi menggali kandungan Al Quran dan sunnah Rasulullah SAW sebagai modal amal ma’ruf nahi munkar di media tulis dan lisan. Hal tersebut juga diharapkan bisa memperbaiki generasi ke depan yang lebih baik.
Wiyono, M.Pd. lahir di Malang. Saat ini bertugas sebagai pendidik di SMP Al Izzah Kota Batu. Alumni UNISMA dan Pasca Sarjana UMM ini masih menggeluti dunia menulis. Lebih dari 45 karyanya sudah dilahirkan, baik berupa buku, resensi, puisi, artikel, dan opini yang dimuat di media cetak atau elektronik. Diantaranya : Seratus Puisiku (Lekas Mandiri), Kemudian Kursi (UMM Press), Guru Mengajar atau Mendidik (UMM Press), Peran Bahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun Menuju Bahasa Internasional (Surya Pena Gemilang), Senyum yang Tertahan (Bahtera Madani), Cinta, Kepada Siapa Kau Pautkan (Cipta Media Edukasi), Internet Sebagai Multilevel untuk Indonesia Lebih Baik (Media Guru), Peta Konsep Bahasa Indonesia (Jekman), dan ”Sang Inspirator” (Megamax Mandiri), 5 Pendidikan Yang Terbaik di Era Milenial (Beta Aksara), Batu Permata Yang Bercahaya dalam Pelukan Bunda (GML), Mutiara Yang Bersinar di Tengah Gelapnya Malam (GML), Guru Limited Edition (GML), Peran Generasi Muda Di Era Milenial, Gayung Merah (Beta Aksara), Gayung Merah (Jekman), dan masih banyak lagi. Selain itu opini atau artikel : Mencari Pahlawan Kepancasilaan (Jawa Pos), Memaknai Kemerdekaan dalam Pendidikan (Koran Pendidikan), Matematika Sulit? No! Bahkan Mengasyikkan (Okezone), Penerapan Berbagai Pola Pendidikan Karakter Pada Anak Didik (Inspirasi Pendidikan), Asal Usul Bahasa dan Pentingnya Penguasaan Bahasa Asing Bagi Guru (Rimanews), Peran Bahasa Indonesia Baik, Benar, dan Santun Menuju Bahasa Internasional (Surya Pena Gemilang), Lima Solusi Terbaik Pendidikan yang Tepat di Era Milenial, Peranan Penting Orang Tua dan Pendidik di Era Milenial (Timesindonesia), dan masih banyak lagi yang dimuat di media elektronik, sekaligus dimuat di blognya wiyono76.blogspot.com.
Wiyono, M.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMP Al Izzah IIBS